TUGAS
“ Analisis Film Shattered Glass “
Pendahuluan
Dalam makalah ini saya akan menjelaskan tentang film
Shattered Glass, film ini menceritakan tetntang seorang jurnalis muda yang
bekerja disuatu majalah terkemuka di New York yaitu New Republica yang sangat
terkenal, pertama kali berdiri sejak tahun 1914 tetapi yang saya akan jelaskan
tentang situasi di New Republica pada tahun 1988 dimana perusahaan itu
mempunyai seorang jurnalis yang membuat berita tidak sesuai dengan kebenaran
dan fakta yang ada,
disini
saya akan menganalisis tentang aktor pemain film Shattered Glass yang
diperankan oleh Hayden Christensen sebagai Stephen Glass yang membuat berita
berdasarkan hayalan dia untuk meraup popularitas, film ini diangkat dari kisah
nyata dari Stephen Glass yang sekarang menjadi Novelis dan salah satu buku
karangannya adalah The Fabulist, yang menceritakan pengalamannya sendiri sebagai
seorang jurnalis yang menulis suatu kebohongan demi suatu popularitas.
Lewat
pengalaman nyata inilah kita dapat memetik pelajaran, bahwa seorang jurnalis
harus menyampaikan kebenaran bukan kebohongan. sehingga pembaca dapat tahu bahwa berita yang ditulis itu
adalah suatu kenyataan, paling bagus adalah jika mencantumkan foto agar pembaca
dapat melihat kejadian sebenarnya.
film Shattered
Glass ini sangat baik untuk pembelajaran mengenai kegiatan jurnalis seperti apa
yang seharusnya dilakukan. isu besar yang diangkat dala film Shattered Glass
adalah kewajiban pertama jurnalisme pada kebenaran dan intisari jurnalisme
adalah displin verifikasi.
dalam makalah ini juga saya akan menganalisis tentang
film ini dan apa dampak positif dan negatif film ini, terus apa yang harus para
jurnalis lakukan untuk menghadapi masalah dalam suatu kegitan jurnalistik agar
para jurnalis melakukan semua kegiatannya secara profesional tanpa mementingkan
kepentingan pribadi
Analisis Aktor Pemain Film Shattered Glass
Dalam film Shattered Glass ada seorang aktor yang sangat
mencolok perannya dan kuat karakternya, pria yang berperan sebagai Stephen
Glass ini yang bekerja di salah satu perusahaan terbesar di New York bernama
New Republic. tetapi kesuksesannya dalam mencari berita tidak didasarkan dengan
fakta-fakta yang sebenarnya terjadi, ada yang ganjal dalam pemuatan beritanya
karna dia memuat berita tidak berdasarkan fakta dan kebenaran, dia mengarang
berita itu seolah-olah dia mengalami suatu kejadian yang diceritakan dalam
berita itu.
Menjadi wartawan di New Republica sangat tidak mudah,
gajinya yang kecil, jadwal yang sangat ketat tetapi jika membayangkan
tulisannya akan dibaca oleh orang-orang terkenal, contohnya Presiden membuat
kebanggaan tersendiri.
tetapi
kesenangan tersebut tidak dilakukannya dengan benar membuat Stephen Glass
berbuat curang dengan menulis berita tidak berdasarkan fakta dan kebenaran yang
ada. ini menjadi pelajaran untuk semua Jurnalis di seluruh dunia untuk
menuliskan berita berdasarkan fakta bahkan kalau bisa menyertai foto untuk
tanda bukti.
apa yang dilakukan oleh Stephen Glass ini jelas telah
melanggar aturan utama Jurnalisme yang seharusnya menyampaikan kebenaran beupa
fakta. Stephen Glass juga bukan hanya tidak menyampaikan fakta namun berbohong
dengan mengarang cerita.
setiap kegiatan Jurnalisme harus bisa bisa
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat, oleh karena itu seorang jurnalistik
harus mengacu kepada kebenaran. namun kebenaran ini adalah sebuah kebenaran
yang harus terus dicari kebenerannya dengan verifikasi.
mungkin dengan kejadian ini Stephen Glass sadar bahwa
berita itu tidak boleh dibuat-buat seperti novel fiktif yang hanya butuh imajinasi bisa membuat
pembacanya terlena, tetapi mayarakat harus tau fakta yang sebenarnya bukan kebohongan
belaka. satu contoh yang harus kita pelajari untuk kedepannya dalam
melaksanakan tugas jurnalis. Stephen mungkin salah satu contoh kecil yang bisa
kita ambil
Analisis tentang Film Shattered Glass
Dalam film ini kita dihadapkan pada kenyataan yang
sebenarnya, bahwa ini adalah potret kecil yang dilakukan jurnalis tidak
bertanggung jawab. inti kegiatan jurnalisme mendapatkan fakta adalah terus
melakukan verifikasi dan men cek ulang,
oleh karena itu tindakan yang dilakukan oleh
editor The New Republic untuk mencari fakta dengan melakukan cek dan ricek
terus menerus adalah benar faktanya. Film yang menceritakan tentang seorang
jurnalis yang ingin mencapai popularitas dengan cara yang tidak pantas
dilakukan oleh para jurnalis.
Apa
yang dilakukan oleh Stephen Glass jelas telah melanggar aturan utama jurnalisme
yang seharusnya adalah menyampaikan kebenaran berupa fakta, Stephen Glass bukan
hanya tidak menyampaikan fakta namun berbohong dengan mengarang cerita.
setiap
kegiatan jurnalisme harus bisa dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. oleh
karena itu kegiatan junalistik harus mengacu kepada kebenaran. namaun kebenaran
ini adalah sebuah kebenaran yang senantiasa terus dicari yakni dengan
verifikasi.
Stephen
Glass merealisasikan ambisinya menulis cerita yang hebat, membuat dirinya mengesampingkan
nurani. kejujuran adalah tanggung jawab terhadap nurani, seharusnya nurani
individu dapat menekan seorang jurnalis untuk menyampaikna kebenaran.
pernyataan Stephen Glass diatas merupakan proses produksi sebuah berita yang
harus melalui banyak pihak untuk cek dan ricek terus menerus.
tetapi
Chuck sebagai editor yang baru tidak teliti dalam melakukan pengecekan yang
seharusnya dilakukan lewat bantuan internet, bahkan jika diperhatikan disalah
satu adegan seorang perempuan bernama Gloria di The New Republic mengatakan
seharusnya Chuck bisa mengecek kebenaran lewat adanya foto, yang memang tidak
ada dalam artikel Glass. dalam dialog ini sebetulnya terdapat kesalahan fatal
dari seorang editor tulisan Stephan Glass turut mendapat sanksi karena
kelalainya. berikut kutipan dialog Gloria dengan Chuck di menit (01:23:58 –
01:24:11)
seharusnya
kewajiban para jurnalisme adalah kebenaran tetapi dalam film ini Stephen Glass
telah melanggar prinsip utama kode etik, berita yang ia sampaikan kepada
masyarakat tidak didasarkan kepada kebenaran, setiap berita yang ia angkat
selalu memiliki suatu kebohongan, bahkan ada berita yang keseluruhannya
merupakan karangannya sendiri.
Stephen Glass dalam film ini telah menjalankan tugasnya sebagai
penmantau yang bebas, bahkan mungkin terlalu bebas. ia memantau sekitarnya
tanpa melihat batas kebebasan, yang telah ia langgar. Stephen Glass menuliskan
apapun yang tidak ada dalam kenyataan mengarang keseluruhan berita agartidak
ada pihak yang potes.
untuk
apa protes kalau berita yang ditulis tidak berhubungan dengan seorang yang
benarbenar nyata, tidak ada yang menjadi korban dari tulisan Stephen Glass,
tidak ada yang diruksak nama baiknya, sebab orang yang Stephen tulis tidak
benar-benar ada.
akibatnya
tugas Stephen sebagai wartawan yang seharusnya memantau dengan bebas tidak
berhasil ia jalankan, sebab ia hanya memantau sesuatu yang tidak pernah ada,
dalam
film Shattered Glass ini beberapa scene khayalan Stephen Glass yang memberikan
kuliah di depan kelas merupakan cara bagi pembuat film untuk memasukkan
kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh seorang jurnalis, scene-scene ini menjadi perbandingan antara apa yang
seharusnya dilakukan oleh seorang jurnalis dan apa yang harus dilakukan oleh
Stephen Glass.
Analisis masalah dalam Film Shattered Glass
Sebenarnya para Jurnalis harus menghormati hak masyarakat
untuk memperoleh informasi yang benar, dan masyarakat perlu diberi informasi
yang sifatnya faktual dan jelas sumbernya. sedangkan dalam film ini Stephen
Glass telah melanggar kode etik, dia tidak menjelaskan fakta dan ia hanya
memberikan berita tidak jelas sumbernya dan belum jelas juga kebenarannya.
para jurnalis juga harus menempuh tata cara yang etis
untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan identitsa kepada
sumber informasi, tetapi Stephan Glass memperoleh informasinya tidak
berdasarkan tata cara yang etis karena beberapa beritanya merupakan berita yang
ia karang sendiri bahkan beberapa sumber beritanya juga merupakan sumber berita
karangannya sendiri
para jurnalis juga harus menghormati asas praduga tak
bersalah, tidak mencampurkan fakta dan pini berimbang dan selalu meneliti
kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat, tetapi wartawanpun
sebaliknya dalam melaporkan dan menyiarkan informasi yang ia peroleh, beberapa
informasi yang ia dengar dari mulut ke
mulut bisa ia kembangkan sendiri menjadi suatu berita yang sifatnya palsu
karena tidak bisa dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
seharusnya jurnalis tidak menyiarka informasi yang
bersifat dusta, fitnah, sadis dan cabul serta tidak menyebutkan identitas
korban kejahatan asusila, tetapi dalam Film Shattered Glass wartawan-wartwan
New Republica telah berusaha menjalankan fungsi ini sebaik mungkin, sayangnya
Stephen Glass sebagai wartawan telah melanggar ia telah menyiarkan informasi yang
bersifat dusta
Seharusnya jurnalis tidak menerima suap dan tidak
menyalahgunakan profesi, wartawan harus selalu menjaga kehormatan profesi
dengan tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari sumber berita yang
berkaitan dengan tugas kewartawanannya dan tidak menyalahgunakan profesi untuk
kepentingan pribadi atau kelompok. tetapi Stephen Glass sebagai jurnalis New
Republic bersikap tidak loyal terhadap New Republic, ia memanfaatkan
popularitasnya dengan menjual artikel yang sifatnya bohong kepada majalah
Rolling Stones.
seharusnya para jurnalis memiliki hak tolak,informasi
latar belakang dan off record sesuai kesepakatan, wartawan juga harus
melindungi narasumber yang tidak bersedia disebut nama dan identitasnya,
berdasarkan kesepakatan kalau narasumber meminta informasi yang diberikan untuk
ditunda pemuatannya harus dihargai.
sedangkan
dalam Film Shattered Glass tidak diceritakan mengenai hal ini Stephen Glass
tidak diperlihatkan dalam posisi sebagai wartawan yang meminta menunda suatu
berita.
seharusnya wartawan segera mencabut dan meralat
kekeliruan dalam pemberitaan serta melayani hak jawab, tetapi Stephen Glass
sangat tidak sesuai dengn kode etik sebagai wartawan, bagaiman mungkin Stephen
Glass mencabut dan meralat kekeliruan dalam beritanya jika ia dengan sengaja
memasukan berita yang sifatnya palsu kedalam majalah New Republic, bahkan
ketika majalah Forbes sebagai publik bertanya mengenai keakuratan berita “hack
heaven” yang dibuat Stephen Glass, Stephen melayani hak jawab tersebut dengan jawaban-jawaban
palsu yang ia karang sendiri akibatnya Stephen Glass terpaksa berbohong semakin
banyak demi menutupi kebohongan-kebohongan sebelumnya.
No comments:
Post a Comment